Kromosom 
 
Jumlah  kromosom setiap jenis makhluk hidup bervariasi. Kromosom terdapat di  dalam inti sel dan tersusun atas persenyawaan protein dan asam nukleat  yang disebut nukleoprotein. Asam nukleat berfungsi sebagai substansi genetik yang terdiri dari DNA dan RNA.
Struktur Kromosom
Kromosom  akan tampak jelas jika sel sedang membelah. Kromosom terdiri dari  sentromer (kinetokor) dan lengan. Sentromer merupakan kepala kromosom.  Bagian ini bergantung pada serabut gelondong pada saat pembelahan.  Adapun lengan kromosom merupakan bagian kromosom yang mengandung kromonema dan gen. Lengan dibungkus oleh selaput matriks. 
Bentuk Kromosom
Berdasarkan  letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi 4 bentuk, yaitu  metasentrik, submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik.
·        Metasentrik, yaitu sentromer terletak di tengah, bentuknya menyerupai huruf V.
·        Submetasentrik, letak sentromer mengarah ke salah satu ujung kromosom, bentuknya seperti huruf J.
·        Akrosentrik,  letak sentromer dekat ujung kromosom sehingga membagi kromosom menjadi  menjadi 2 lengan, yaitu satu pendek dan lengan yang lain sangat panjang.
·        Telosentrik, letak sentromer di ujung kromosom sehingga kromosom hanya mempunyai satu lengan.
Macam Kromosom
Macam atau tipe kromosom dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
- Autosom, yaitu kromosom yang tidak ada hubungannya      dengan penentuan jenis kelamin. Diberi simbol A (autosom).
 
- Gonosom atau kromosom seks, yaitu kromosom yang      menentukan jenis kelamin organisme.
 
Contoh penulisan kromosom pada manusia.
  
Sel tubuh pria               : 44A + XY atau 22AA + XY
Sel tubuh wanita           : 44A + XY atau 22AA + XX
  
Sperma                        : 22A + X atau 22A + Y
Ovum                           : 22A + X 
  
  
Gen 
Gen  merupakan unit terkecil yang terletak pada bagian kromosom yang disebut  lokus. Fungsi gen adalah menyampaikan informasi genetik kepada  keturunannya dan mengendalikan perkembangan dan metabolisme sel.
Gen merupakan substansi hereditas yang mempunyai sifat-sifat berikut.
- Mengandung satuan informasi genetik.
 
- Dapat menduplikasikan diri.
 
- Sebagai zarah yang kompak yang menempati lokus      dalam kromosom.
 
- Mengatur sifat-sifat yang diturunkan.
 
Pada  sel somatis kromosom selalu berpasangan dengan kromosom homolognya. Gen  yang menempati lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog disebut alel. Alel selalu muncul berpasangan. Jika gen A (dominan) dan gen a (resesif) membentuk pasangan disebut heterozigot. Jika gen A dan gen A berpasangan membentuk homozigot dominan. Jika kedua gen yang berpasangan resesif maka disebut heterozigot resesif, misalnya aa.
Nukleoplasma 
Nukleoplasma  tersusun oleh nukleoprotein (protein dan asam nukleat). Asam nukleat  tersusun atas rangkaian fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen. Basa  nitrogen terdiri dari purin (adenin) (A) dan guanine (G), serta  pirimidin (timin) (T), sitosin (S), dan urasil (U).
DNA (Deoxyribo Nucleic Acid)
DNA  terletak pada gen-gen di dalam kromosom. Oleh karena kromosom terdapat  di dalam nucleus, maka DNA banyak ditemukan di dalam nukleus sel.  Molekul DNA juga ditemukan dalam mitokondria, plastida, dan sentriol. 
DNA  merupakan pembawa informasi genetik yang terdiri dari pasangan  rangkaian nukleotida yang terpilin (double heliks). Komponen dasar  penyusun DNA adalah sebagai berikut.
- Gugusan gula (deoksiribosa/pentosa).
 
- Gugusan fosfat.
 
- Basa nitrogen terdiri dari purin meliputi adenin      (A) dan guanin (G); serta pirimidin meliputi sitosin (S) dan timin (T).
 
Purin  atau pirimidin yang berikatan dengan deoksiribosa membentuk suatu  molekul yang disebut nukleosida. Nukleosida yang berikatan dengan fosfat  membentuk nukleotida atau deoksiribonokleotida. Pasangan basa nitrogen  pada DNA, yaitu adenin (A) dan guanin (G) dengan sitosin (S). Antara  basa nitrogen dihubungkan ikatan hidrogen.
DNA  memiliki sifat yang menarik dan unik. Jumlah adenin yang terdapat di  dalam DNA suatu organisme sama dengan jumlah timin. Demikan pula jumlah  sitosin akan selalu sama dengan jumlah guanin. Keunikan lain adalah  jumlah dan susunan atau urutan  basa berbeda pada  setiap spesies. DNA bersifat stabil dan tidak mudah terurai. Dengan  sifat ini maka DNA mampu mempertahankan sifat sel yang mantap. 
Sifat  khas yang lain dari DNA adalah kemampuannya melakukan penggandaan diri  (replikasi). Replikasi merupakan peristiwa sintesis DNA yang terjadi  karena adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida  lama. Pada beberapa organisme seluler, replikasi DNA terjadi di dalam  inti sel dan terjadi sebelum sel membelah.
Ada beberpa hipotesis cara cara DNA bereplikasi, yaitu semikonservatif, konservatif, dan dispersif.
Teori Semikonservatif
Replikasi  DNA menurut teori ini dimulai dengan terpisahnya dua rantai DNA akibat  lemahnya ikatan hidrogen yang mengikatkan dua basa nitrogren pada heliks  ganda. Tiap-tiap rantai nukleotida membentuk pasangan komplementernya  sehingga dihasilkan dua DNA identik. Tiap-tiap DNA terdiri dari satu  rantai lama dan satu rantai baru.
Teori Konservatif
Heliks ganda pararel tetap utuh, tetapi berfungsi sebagai cetakan untuk dua rantai heliks ganda baru. 
Dispersif
Kedua  buah rantai polinukleotida terputus-putus. Segmen rantai DNA parental  digunakan sebagai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru. Akibatnya  rantai DNA lama DNA yang baru dibentuk saling bersambungan sehingga  dihasilkan heliks ganda baru.
RNA (Ribo Nucleic Acid)
RNA berbentuk rantai tunggal yang disintesis oleh DNA melalui proses transkripsi. Komponen penyusun RNA adalah sebagai berikut.
- Gugusan gula (ribosa)
 
- Gugusan fosfat.
 
- Basa nitrogen terdiri dari purin meliputi adenin      (A) dan guanin (G); serta pirimidin meliputi sitosin (S) urasil (U).
 
Pasangan  basa nitrogen pada RNA adalah adenin (A) dengan urasil (U), sedangkan  sitosin (S) dengan guanin (G). RNA dibedakan menjadi 3 macam, yaitu  sebagai berikut.
- mRNA (messenger      RNA) atau RNAd (RNA duta), mengandung kode-kode genetik yang harus      diterjemahkan.
 
- tRNA (transfer      RNA) sebagai heliks terpendek, berfungsi menerjemahkan kode genetik dan      membawa asam amino.
 
- rRNA (ribosomal       RNA) yang terdapat di ribosom. Bersama dengan tRNA bertugas  menyusun asam      amino menjadi rangkaian polipeptida sesuai dengan  susunan kode genetiknya. 
 
sumber: http://iptekdakhlan.blogspot.com/2009/07/substansi-genetik-i-kromosom-i-struktur.html